Hal yang saya pelajari
dari Program Guru Penggerak (PGP) adalah
guru merupakan pemimpin pembelajaran yang menerapkan merrdeka belajar menuju
pendidikan berkualitas dan berbudi pekerti luhur. Guru mempunyai tugas untuk
(1) menuntun anak dalam hidupnya. Artinya, tiap anak memiliki kodrat alam yang berbeda. Tiap anak mempunyai karakter
yang berbeda, asal mereka berbeda, latar belakang juga berbeda, kemampuan untuk
menerima ilmu itu pun juga berbeda maka guru tidak selayaknya memberikan
perlakuan yang sama. Guru harus mampu
memilih metode dan strategi yang tepat agar mampu menuntun semua anak sesuai
kodrat alamnya. Anak diberi kebebasan untuk mengeksplore dirinya dalam bidang
akademik maupun nonakademik sesuai bakat dan minatnya. Guru adalah (2) petani.
Guru merupakan penyemai benih-benih menjadi unggul, berkualitas, dan
berkarakter. Guru harus mampu membimbing murid bagaimanapun kemampuan yang
dimilikinya agar menjadi murid cerdas berkarakter menuju Indonesia emas 2045.
Guru adalah teladan dalam penanaman (3) budi pekerti. Tugas gurulah menuntun siswa agar mempunyai
budi pekerti yang luhur. Guru harus mampu memahami kodrat alam anak. Anak suka
(4) bermain. Di dalam pembelajaran selayaknya diselipkan permainan agar
anak tidak merasa bosan. Anak akan merasa jenuh jika guru hanya berkutat pada
materi. Misalnya bermain Menara kartu, roda berputar, atau kalau bisa permainan
tradisional untuk melestarikan kearifan lokal budaya setempat. Disadari maupun
tidak, bermain mampu memberikan atmosfer positif dalam diri anak. Anak belajar
bekerja sama, sportif, percaya diri, bertanggung jawab dan lainnya. Guru
hendaknya melaksanakan pembelajaran yang (5) berpusat pada anak. Pembelajaran yang membuat anak aktif dan
kreatif akan lebih bermakna.
Saya mempunyai pengalaman
baru ketika menjadi satu kelompok dengan guru TK dan SD. Saya harus bisa lebih wise/bijaksana
dalam bersikap dan bertutur karena pola pikir yang berbeda. Saya harus lebih
bisa menjaga ego dan memiliki sikap inklusif
karena kami sama-sama belajar. Saya dan rekan saya, Bu Herlin, agak
kaget tetapi kami berupaya menyesuaikan diri karena tujuan kami sama yaitu
“LULUS BERSAMA”. Saya belajar menghargai dan menghormati mereka. Saya akan
berkolaborasi denganmereka selama 9 bulan ini.
Ilmu, pengetahuan, dan
pengalaman yang saya dapatkan dalam PGP ini menjadi kekuatan baru dalam
menerapkan merrdeka belajar berdasarkan pemikiran KHD. Kelebihan yang saya
miliki dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan saya bagi
kepada teman-teman sesama CGP. Saya akan berkolaborasi dan saling membantu
dalam menyelesaikan tugas terutama dalam pembuatan video pembelajaran. Kekuatan
yang bisa menjadi kelemahan saya adalah kerja cepat. Saya harus bisa
menyesuaikan diri dengan cara kerja kelompok dan saling mendukung. Setelah saya
mempelajari modul ini lebih mendalam, saya mempunyai semangat baru untuk
menerapkan merrdeka belajar sesuai ajaran KHD, ing ngarso sung tulodho, ing
madya mangun karsa, tut wuri handayani, menuju Indonesia emas 2045. Saya
ingin menerapkan pembelajaran yang “berpihak pada anak” dengan memetakan kodrat
alam dan zaman anak dan memilih metode pembelajaran yang berpusat pada anak
yaitu Discovery/Inquiry Learning, Problem Based Learning, Project Based
Learning dan menanamkan budi pekerti luhur sehingga mampu membuat
pembelajaran menjadi bermutu dan menyenangkan.
Tantangan yang saya
hadapi adalah jarak dan waktu. Saya harus pulang sore dan mengatur waktu
mengerjakan LMS. Kondisi ini tidak membuat saya patah semangat. Saya yakin saya
pasti bisa. Solusinya adalah tetap semangat, manajemen waktu yang baik, dan
berkolaborasi dengan teman CGP.
Perubahan diri yang saya
lakukan adalah belajar harus lebih giat dan semangat menjadi guru sesuai
pemikiran KHD. Saya akan lebih telaten, mawas diri, mampu berkolaborasi,
bekerja sama, dan saling membantu untuk mencapai tujuan menjadi guru penggerak
dan menjadi transformasi pendidikan di Indonesia. Saya akan selalu berbagi
praktik baik dalam pembelajaran. Saya akan memanajemen waktu saya agar dapat
menyelesaiak tugas tepat waktu, serta tak kalah pentingnya dalah menjaga
kesehatan, Saya akan selalu berdiskusi dengan fasilitator dan pengajar praktik
tentang kendala yang saya hadapi.
Perubahan konkret yang
saya lakukan adalah menerapkan pembelajaran berpihak pada anak, sementara ini
masih daring persiapan luring. Saya akan memetakan kodrat alam anak agar saya
dapat memilih metode yang tepat dalam pembelajaran agar tujuan dapat tercapai.
Saya akan menyesuaikan pembelajaran sesuai kodrat zaman anak yaitu memanfaatkan
teknologi dengan membuat inovasi berupa aplikasi pembelajaran berbasis TIK.
Saya akan menjadi “petani” yang mampu menyemai benih-benih dengan berbagi
kondisi alamnya sehingga kelak menjadi anak yang cerdas berkarakter. Saya juga
akan lebih sering mengadakan permainan yang menstimulus motorik anak. TEtap
berkolaborasi dengan kelompok demi menjadi GP yang sesuai ajaran KHD.
Pendampingan dari Fasiliator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar