Sabtu, 09 Februari 2019

Serba-Serbi Adiwiyata

GERAKAN 6M PEDULI LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 1 TUMPANG
MENUJU ADIWIYATA MANDIRI

Nani Nurcahyani, S.Pd., M.Pd.
Sekretaris Adwiyata  SMP Negeri 1 Tumpang Kabupaten Malang
Email : nani.sumawe@gmail.com


Program adiwiyata merupakan program khusus yang harus dilaksanakan oleh pihak sekolah. Program ini menyatu dalam 8 Standar Nasional Pendidikan sehingga pada proses pelaksanaannya tetap menjadi satu-kesatuan yang utuh dan bulat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Selain itu, kepedulian terhadap lingkungan hidup yang menjadi inti dari program adiwiyata tercantum dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada tiap jenjang pendidikan di Indonesia.
Adiwiyata berasal dari kata Sansekerta yaitu ‘adi’ dan ‘wiyata’.  'Adi' bermakna besar, agung, baik, ideal atau sempurna, sedangkan 'wiyata' bermakna tempat di mana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma, dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung maka secara keseluruhan maknanya adalah tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Program ini merupakan upaya menciptakan lingkungan yang asri dan bersih serta berperan aktif dalam memperbaiki kualitas udara di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Memberikan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan untuk diwariskan kepada  generasi yang akan datang. Oleh karena itu, sekolah SMPN 1 Tumpang diharapkan menjadi motor dalam upaya penyadaran masyarakat terutama generasi muda dalam menjaga lingkungan.
Kesadaran  manusia  terhadap  pelestarian lingkungan masih rendah. Hal ini terbukti  dengan  banyaknya  bencana  yang  terjadi  di  Indonesia  maupun  dunia.  Bencana ini terjadi karena faktor alam dan ulah manusia.  Perilaku yang dapat menyebabkan bencana, misal penggunaan listrik  dan  air  yang  berlebihan  dapat  mengakibatkan  berkurangnya  sumber  daya alam;  membuang  sampah  sembarangan  seperti di sungai,  jalan,  selokan menyebabkan  banjir,   sehingga  timbul  berbagai  macam  penyakit;  sampah  yang dibakar  juga  dapat mengakibatkan polusi udara dan tanah; dan jumlah kendaraan bermotor yang makin banyak dapat mengakibatkan  polusi udara.
Perkembangan  zaman  akibat  globalisasi  berpengaruh  terhadap  pelestarian alam dan  peradaban  manusia.  Kemajuan  teknologi pun  memunyai dampak  positif dan   negatif   terhadap   lingkungan.   Dampak   positif   kemajuan   teknologi   dapat dirasakan   dengan   semakin   majunya   peradaban   manusia,    misal   penggunaan internet  dan  gadget  dapat  dimanfaatkan  untuk  mengembangkan  ilmu  pengetahuan agar  bumi tetap  lestari.  Dampak  negatifnya  yaitu  menurunnya  peradaban  manusia untuk peduli terhadap lingkungan.
Berimtaq, berprestasi, berbudaya lingkungan, dan berwawasan global merupakan visi SMP  Negeri 1 Tumpang  yang merupakan  sekolah  adiwiyata  nasional menuju  mandiri.  Oleh sebab  itu, berbagai cara untuk  melestarikan lingkungan dilakukan oleh warga SMP  Negeri 1 Tumpang,  mulai siswa,  tenaga  pendidik,  tenaga  kependidikan,  komite,  orang  tua, dan  warga  sekitar  sekolah  ikut  berpartisipasi aktif dalam menyukseskan  program adiwiyata.
Tujuan program adiwiyata ini adalah untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan pekerja lainnya), sehingga upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Program ini merupakan salah satu Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Program ini digulirkan untuk mengajak warga sekolah berpartisipasi melestarikan dan menjaga lingkungan hidup disekolah dan lingkungan disekitarnya.
 SMP  Negeri 1 Tumpang memunyai motto Be Clean, Be Green, Be Smart, dan  Be  Higienis.  Pelestarian  lingkungan  dapat  dilakukan  dari  hal  kecilseperti membuang sampah sesuai jenisnya di tempat sampah. SMP Negeri 1 Tumpang memunyai    gerakan    peduli    lingkungan    yang    disebut    Gerakan    6M    peduli lingkungan   di   SMP   Negeri   1   Tumpang   yaitu   (1)   mendaur   ulang   sampah anorganik;  (2)  mengaktifkan  gerakan  jumat  bersih;  (3)  mematikan  listrik  setelah selesai  digunakan;  (4)  memanfaatkan  air  secukupnya;  (5)  mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, (6) melakukan  reboisasi.
Upaya yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Tumpang dalam menyukseskan adiwiyata mandiri, yaitu mendaur ulang sampah anorganik. Sampah-sampah anorganik yang masih dapat dimanfaatkan dipilih dan dipilah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Kader lingkungan kelompok kerja "Daur Ulang" mengolah sampah anorganik tersebut menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Sampah anorganik disulap menjadi baju daur ulang, tas, dompet, sandal, dan tempat tisu yang cantik. Hari Bumi tahun 2018 diperingati dengan mengadakan lomba kreasi dan fashion show baju daur ulang perkelas.
Upaya lain yaitu mengaktifkan gerakan jumat bersih sebelem jam pertama dimulai. Jumat pagi diawali dengan membaca surat yasin dan asmaul husna bersama-sama, kemudian membersihkan kelas dan taman masing-masing kelas. memilih dan memilah sampai menjadi agenda rutin tiap jumat.
Masalah yang dihadapi SMPN 1 Tumpang adalah penggunaan listrik dan air masih cukup tinggi karena jumlah siswa, guru dan tenaga kependidikan seribu orang lebih. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan dalam menghemat penggunaan air dan listrik dengan menempel slogan dan poster hemat air dan listrik. 
Tata tertib sekolah melarang siswa mengendarai sepeda motor ke sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi polusi udara. Mereka dianjurkan mengendarai sepeda ontel atau gunung ke sekolah. Mengendarai sepeda ontel atau gunung dapat membuat badan lebih sehat dan bugar.
Reboisasi yang telah dilakukan, di antaranya menanam pohon di Embung, Stadion Kahuripan Turen bersama Bapak Bupati Malang, menanam pohon Bakau di Pantai Malang Selatan. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang juga menyumbang pohon, seperti duku, sukun, rambutan, dan beberapa jenis pohon lain kepada SMPN 1 Tumpang dan sekolah imbas. Pembibitan pun juga dilakukan di sekolah oleh kader lingkungan Kelompok Kerja "Pembibitan". Mulai penyiapan bahan dan alat sampai penananaman benih dan memindahkan bibit dilakukan secara kontinu.
Upaya yang telah dilakukan dalam pelestarian lingkungan bukannya tanpa hambatan. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan bukan hal mudah. Perlu waktu bertahun-tahun untuk menanamkan kesadaran kepada warga sekolah. Tim adiwiyata berjuang keras sejak tahun 2012 menjadi sekolah adiwiyata Kabupaten, 2013 menjadi sekolah adiwiyata provinsi, 2014 menjadi sekolah adiwiyata nasional. Sempat mati suri karena ada banyak hal yang menjadi hambatan, tetapi 2018 dan 2019 kami bangkit untuk menyukseskan adiwiyata mandiri. Tahun 2018 SMPN 1 Tumpang mengikuti lomba peduli lingkungan dan meraih juara I Lomba Environtment Rescuer Competition se-Malang Raya dan Pasuruan. Mereka tanpa lelah selalu mendengung-dengungkan kepedulian terhadap lingkungan di manapun dan kapanpun.
 Berdasarkan    paparan    di   atas   dapat   disimpulkan   bahwa   kesadaran masyarakat   terhadap    pelestarian   lingkungan   masih   rendah,    terbukti   dengan seringnya   terjadi   bencana. Pemerintah mencanangkan program adiwiyata di lingkungan sekolah untuk meminimalkan   bencana.   SMP   Negeri  1   Tumpang   sebagai  sekolah   adiwiyata nasional  memunyai  gerakan  peduli  lingkungan  yang  dimulai  hal  kecil  di  sekolah seperti membuang  sampah sesuai jenisnya di tempat sampah.  Gerakan 6M peduli lingkungan    tersebut    adalah    (1)    mendaur    ulang    sampah    anorganik;    (2) mengaktifkan   gerakan    jumat    bersih;    (3)    mematikan   listrik    setelah   selesai digunakan;   (4)   memanfaatkan   air   secukupnya;   (5)   mengurangi   penggunaan kendaraan bermotor, (6) melakukan  reboisasi.





Fb: Nani BilqishIg: @pelangi1717SMPN1TUMPANGTumpang, 9 Februari 2019


4 komentar: